K3 dan COVID-19
kronis tertentu)
2. Balita, daya tahan tubuh (imun) belum stabil
3. Orang dengan penyakit kronis tertentu, diabetes tipe II, hipertensi, jantung,
TBC.
4. Ibu hamil
Keselamatan dan kesehatan kerja
selalunya dipilah kedalam 2 hal yaitu, keselamatan yang bekaitan dangan
kecelakaan kerja, dan kesehatan berhubungan dengan penyakit akibat kerja. Dalam
lingkungan kerja ada 5 faktor utama yang harus diperhatikan dalam mencapai
produktifitas maksimal, yaitu faktor fisik, berkaitan dengan efek fisik, faktor
biologi berkaitan dengan mikroorganisme, hewan pembawa penyakit (tikus, lipan),
faktor kimia (B3), faktor biomekanik/fisiologi dan faktor
psikologis/mental/kejiwaan.
Oleh WHO, Covid-19 telah dinyatakan pandemi, yang telah menyerang 160
negara di dunia dengan jumlah kasus terinfeksi mencapai 781.485 jiwa, sembuh
164.726 jiwa dan kematian mencapai 37.578 jiwa (per 31 Maret 2020)
Virus corona adalah kumpulan virus yang menginfeksi pada hewan mamalia
dan burung, kasus menularkan ke manusia ditemukan pada akhir 1960, dan
selanjutnya menularkan dari manusia ke manusia. Pada umumnya menyerang saluran
pernafasan
Virus corona yang mengakibatkan COVID-19 yaitu SARS-CoV-2 merupakan jenis
virus corona ke 7 yang menginfeksi manusia, sebelumnya telah ada HCov-229E, HCov-OC43,
HCov-NL63, HCov-HKU1 (kelompok Corona Alfa) kemudian Middle-East Respiratory Syndrome (MERS) COV,
dan Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS) COV (kelompok Corona Beta).
Masa inkubasi dari Covid 19 selama 2 – 14 hari, biasanya pada minggu kedua
setelah terinfeksi, pada tubuh yang sehat akan segera terbentuk antibodi untuk
melawan virus tersebut, dan akan sembuh dengan sendirinya. Namun jika yang
tertular adalah kelompok rentan yaitu:
1. Orang tua tertentu (terutama yang imunnya lemah atau menderita penyakit kronis tertentu)
2. Balita, daya tahan tubuh (imun) belum stabil
3. Orang dengan penyakit kronis tertentu, diabetes tipe II, hipertensi, jantung,
TBC.
4. Ibu hamil
Akan bisa mengakibatkan pneumonia akut
hingga kematian. Seperti penyakit lainnya yang disebabkan oleh virus,
kesembuhan sangat ditentukan oleh daya imunitas/antibodi dari orang tersebut.
Bagaian tubuh paling rentan menjadi
sumber penularan adalah tangan dan jalur virus masuk ke dalam tubuh melalui
mulut, hidung & mata, maka jangan gunakan tangan untuk menggaruk atau
mengosok wajah, menyentuh hidung dan mulut.
Virus ini tidak tahan panas dan sabun,
disarankan lebih sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
Jangan gunakan telapak tangan tapi
gunakan bagian dalam lipatan siku atau masker/tissu/sapu tangan untuk menutup
mulut jika batuk/bersih, menghindari droplet terbang mengenai orang lain.
Kondisi kejiwaan juga menjadi faktor
utama yang mempengaruhi tingkat kestabilan daya imunitas tubuh, stress, depresi
dan ketakutan menjadi penyebab utama turunnya imun dalam tubuh. Pemberitaan
negatif yang disebarkan melalui medsos oleh pengguna yang tidak kompeten dalam
permasalahan pandemi Covid-19, salah satu penyebabnya.
Langkah-langkah pencegahan
a. Saat berinteraktif dengan orang lain:
Untuk menghindari
tertular dan menyebarkan virus melalui droplet
(cairan ludah/ingus/dahak) terpersit ke orang lain. Terutama jika anda sedang
batuk dan bersin,
1. Menghindari kontak fisik secara
langsung, seperti bersalaman
2. Menjarak jarak (minimal 1 - 1,5 m)
3. Gunakan masker.
4. Menggunakan sarung tangan (kasir,
pengiriman barang)
b. Menerapkan 5 S di lingkungan kerja
c. Selalu menjaga kebersihan
ruangan/tempat kerja terutama dari hewan mamalia dan burung
d. Meletakkan hand sanitiser disetiap
pintu masuk ruang kerja dan gunakan selalu setelah beraktifitas.
e. Menyediankan wastafel/tempat cuci
tangan portabel dengan air mengalir dan dilengkapi dengan sabun, di kantin dan
di depan pintu utama keluar masuk kantor.
Promosi mencegah Covid 19
1. Perbanyak poster tulisan/saran yang mengingatkan
untuk mencuci tangan setelah beraktifitas dan sebelum makan
2. Perbanyak aktifitas di bawah cahaya
matahari, berjalan kaki dan bersepada jika ke kantor.
3. Sosialisasi melalui berbagai media
Ada
beberapa kelompok yang berpotensi sebagai penular/penyebar virus yang harus
perhatikan secara serius, yaitu:
1. Kelompok
anak muda, tertular, namun terlihat sehat dan ada virus di dalam tubuh, tetapi
tidak menimbulkan sakit dan disebut CARRIER. Ini biasanya adalah kelompok orang
muda, dan merupakan kelompok potensial sebagai penular terbesar.
2. Kelompok kedua dengan kondisi tertular
dan sakit ringan (seperti flu biasa, pegal-pegal, pusing) tapi merasa sehat.
Ini juga merupakan kelompok penular terbesar
Sumber:
1. Salami, Indah R.S dkk,
Kesehatan dan keselamatan kerja lingkungan kerja,
penerbit gajahmada, 2015
2. Kementerian Kesehatan RI, Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi Infeksi
Novel Coronavirus (2019-Ncov), 2020
3. berbagai sumber lainnya
penerbit gajahmada, 2015
2. Kementerian Kesehatan RI, Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi Infeksi
Novel Coronavirus (2019-Ncov), 2020
3. berbagai sumber lainnya
Comments