PENANGANAN COVID 19 & HIRARKI PENGENDALIAN RESIKO


PENANGANAN COVID 19 
(menurut hirarki penanggulangan kecelakaan kerja)
oleh: Nurul Kamal, S.T., M.Sc
Dosen Prodi Teknik Pertambangan - Univ. Syiah Kuala


Dalam pengendalian resiko kecelakaan kerja, ada lima tahapan (hirarki) yang diterapkan untuk menanggulangi/mencegah terjadinya kecelakaan yaitu:

1. Eliminasi (menghilangkan sumber bahaya)
2. Subtitusi ( menggantikan material/peralatan/metode)
3. Engineering Approach (penanganan berbasis rekayasa peralatan, penambahan/perubahan desain 
    peralatan)
4. Administration Approach (penanganan berbasis administrasi, rekruitmen baru, penyesuaian jadwal 
    dan pengendalian ceklist. 
5. Alat Pelindung Diri (penggunaan alat pelindung diri yang disesuaikan dengan keadaan dan 
    kebutuhan dari objek pekerjaan) 


Dalam konteks menghadapi Convid 19, ahli K3 mencoba berbagi opini merangkumi dinamika penanggulangan Covid 19 secara keseluruhan.


dari gambar di atas, terlihat pembagian hirarki dan kebijakan/penanganan dapat kita diskusikan, pada tahapan eliminasi, kebijakannya adalah memutuskan kaitan dengan potensi sumber penyebaran, yaitu tidak keluar rumah. Dengan tidak keluar rumah, kita berusaha memutuskan penyebaran virus. 
Hal tersebut dapat terlaksana secara baik karena didukung oleh teknologi informasi yang semakin canggih. Menggantikan metode kerja, dikategorikan ke dalam tahapan Subtitusi. perubahan/menggantikan metode kerja di kantor menjadi bekerja dari rumah sekarang ini sangat dimungkinkan karena dukungan jaringan internet yang sangat mudah untuk diakses menjadikan hubungan kerja tidak terkendala sehingga semua keperluan baik berkaitan dengan konsumsi maupun pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik tanpa kendala.

Adakalanya, kita tidak bisa menghindari utnuk tetap bekerja di luar. pada tahap awal kita akan merekayasa peralatan/perkakas kerja menjadi lebih aman sepert menyediakan tempat cuci tangan berkualitas baik dengan air mengalir dan dilengkapi sabun. penyusunan tata letak air bersih dan air buangan disesuaikan dengan kaidah plambing yang berlaku. dan Untuk mengurangi kontak langsung dengan objek, bisa dilakukan dengan memodifikasi wastafel menjadi semi otomatis. dan penerapan pembatas plastik di depan kasir. penggunaan mobil pemadam untuk penyemprotan disinfektan, penggunaan hand sanitizer secara rutin,  pendekatan seperti ini disebut dengan Engineering Approach.


mengikuti kaidah penerapan pembatasan secara administrasi, seperti membuat protokol penanganan pasien, menentukan tahapan/alur penanganan, penanggung jawab kegiatan menjadi sangat penting agar kegiatan penanganan Convid 19 dapat berjalan dengan teratur dan terukur. upaya seperti itu, disebut dengan pendekatan Administrasi (Administration Approach). disamping kegiatan-kegiatan diatas, promosi berupa poster-poster, iklan-iklan, brosur info sehingga masyarakat memahami virus corona dan upaya pencegahan Convid 19. promosi untuk selalu mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir sebagai upaya paling efektif dan sederhana dalam membasmi/memutuskan penyebaran virus. upaya terakhir meminimalisir penyebaran virus yang menyebar melalui droplet, yang terikut melalui batuk, bersin dan ludah dengan menggunakan Alat Pelindung Diri, seperti face shield (pelindung wajah), masker dan sarung tangan.    

Ilustrasi virus Corona (Coronavirus) Covid-19. (Shutterstock)






   

Comments